1.Bagaimana TON dapat Membebaskan Racun sisa Budidaya?
Jawab:
Kandungan asam organik pada ton mempunyai kemampuan untuk mengikat berbagai senyawa berbahaya (H,S dan amoniak) menjadi senyawa yang tidak berbahaya dan membebaskanya melalui penguapan keudara. sehingga pemakaian pada saat interval buidaya sangat baik dilakukan.
2.Mengapa Ton dapat menyuburkan plangkton?
Jawab:
Karena ton mengandung unsur-unsur penting seperti: N,P,K,Ca,S,Mg,CL dan lain-lain yang dibutuhkan phytoplangkton(tumbuhan) untuk tumbuh dan berkembang, sebagai produsen tingkat pertama dalam rantai makanan di perairan jika phytoplangkton dapat berkembang dengan baik, maka zooplangkton juga mempunyai sumbe makanan sehingga dapat tumbuh dan berkembang. kedua jenis plangkton tersebut pada akhirnya akan menjadi pakan alami bagi ikan atau udang.
3.Apakah yang dimaksud dengan logam berat itu, bagaimana TON dapat mengatasi dilahan budidaya?
Jawab:
Logam berat adalah logam-logam yang terlarut dan masuk keperairan budidaya dari limbah pabrik dan rumha tangga. Jenis logam berat tersebut diantanya timbal (Pb), Seng (Zn), Merkuri (Hg), Nikel (Ni), dll. Dalam keadaan terlarut logam-logam tersebut berbahaya bagi kehidupan udang atau ikan. TON dapat mengikat logam berat karena mengandung asam humat yang bersifat khelat. Oleh asam humat, logam berat diikat menjadi senyawa asam humat-logam berat yang mengendap, yang tidak berbahaya.
Senin, 21 Juli 2008
Sabtu, 19 Juli 2008
Tanya Jawab DiBidang Perternakan
1. Bagaimana Mekanisme kerja Viterna dalam menunjang pertumbuan dan produktifitas ternak?
Jawab:
Viterna adalah suplemen nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus sehingga tidak diperlukan lagi proses pencernaan terhadap Viterna. Setelah Viterna diserap oleh dinding usus halus akan mengalami metabolisme yang normal seperti nutrisi yang diperoleh dari pakan. Penambahan Viterna ke dalam ransum bearti menambah kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan.
2.Untuk ayam pedaging berapa dosis dan cara pemberiannya?
Jawab:
Cara pemberian melalui air minum dengan dosis 1-2cc/liter air minum(diberikan dari DOC masuk hingga panen).
3.Bagaimana aplikasi pemberian Viterna pada ayam petelur(layer), apakah tidak berpengaruh negatif terhadap produksi telur karena jika terjadi kegemukkan produksi turun?
Jawab:
Viterna merupakan produk yang diformulasikan untuk memacu pembentukan protein tubuh, jadi lebih spesifik untuk ternak yang menghasilkan produksi daging, namun demikian juga dapat bermanfaat untuk ayam petelur, hanya apliasinya harus tepat. untuk ayam petelur yang sudah produksi, dosisnya hanya 1cc/liter air minum/3-5hari sekali. hal itu untuk menghindari terjadinya obesitas atau kegemukkan ayam yang dapat menurunkan produksi. untuk masa pembesaran hingga menjelang masa produksi dosis dan aplikasinya dapat disamakan dengan ayam pedaging.
4. Apa manfaat Viterna pada sapi potong?
Jawab:
Beberapa pengaruh positif pemberian Viterna dalam ransum sapi Potong adalah:
Peningkatan nafsu makan sapi hal ini disebabkan terjadinya peningkatan aktifitas enzim-enzim penrencanaannya,peningkatan pembentukan daging sehingga pertambahan badan perhari (ADG=average Daily Gain) menjadi meningkat terutama pada sapi dengan ransum yang kekurangan nutrisi berkualitas(misalnya hanya diberi jerami padi dan rumput liar). pengurangan pembentukan lemak tubuh baik lemak daging(marbeling) maupun lemak yang disimpan di jaringan dan dibawah kulit (gajih) dan daya tubuh meningkat karena kelengkapan nutrisi yang dikonsumsi.
5. Bagaimana manfaat VITERNA pada ternak ayam pedaging atau Broiler?
Jawab:
Manfaat yang diperoleh adalah mempercepat pertumbuhan ayam sehingga masa panen lebih cepat, menurunkan angka FCR sehingga menurunkan proposi biaya pakan, meningkatkan daya tahan tubuh ayam, peningkatan kualitas daging dalam hal penigkatan kadar protein, penurunan kadar lemak dan kolesterol serta rasa yang lebih enak, kotoran lebih kering dan bau berkurang sehingga menurunkan populasi lalat.
6. Bagaimana pengaruh VITERNA terhadap kualitas daging, parameter apa yang digunakan?
Jawab:
VITERNA dapat menigkatkan produktivitas ternak baik secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas ditandai dengan pertumbuhan ternak yang lebih cepat sehingga masa panen dapat dipersingkat. Secara kualitas diukur dari kadar protein dan kolesterol daging serta rasanya. Hasil analisa laboratorium dari percobaan di lapangan menunjukkan bahwa:
- Daging tanpa VITERNA :
kadar protein : 20,78 % dan kadar kolesterol 206,78 mg/100 gr
- Daging dengan VITERNA :
kadar protein : 22,37 % dan kadar kolesterol 193 mg/100gr
Sehingga dapat disimpulkan daging dengan VITERNA lebih baik dan sehat dari pada yang tidak menggunakan VITERNA disamping itu dengan kadar protein yang lebih tinggi maka secara fisik tekstur daging lebih padat dan rasanya lebih enak hampir menyerupai rasa daging ayam jawa atau kampung.
7. Apakah yang disebut dengan FCR dan Bagaimana pengaruh pemberian VITERNA FCR tersebut?
Jawab:
FCR adalah singkatan dari Feed Convertion Ratio merupakan satuan untuk menghitung efisiensi pakan pada budidaya pembersaran atau penggemukan.
Rumus menghitungnya adalah : FCR = Jumlah pakan : Bobot hidup total
Semakin kecil angka FCR maka semakin baik pakan yang diberikan. FCR juga dapat digunakan untuk memprediksi besarnya keuntungan atau kerugian karena biaya pakan mempunyai proposi terbesar dalam struktur pembiayaan budidaya, yaitu bisa mencapai 80%
Jawab:
Viterna adalah suplemen nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus sehingga tidak diperlukan lagi proses pencernaan terhadap Viterna. Setelah Viterna diserap oleh dinding usus halus akan mengalami metabolisme yang normal seperti nutrisi yang diperoleh dari pakan. Penambahan Viterna ke dalam ransum bearti menambah kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan.
2.Untuk ayam pedaging berapa dosis dan cara pemberiannya?
Jawab:
Cara pemberian melalui air minum dengan dosis 1-2cc/liter air minum(diberikan dari DOC masuk hingga panen).
3.Bagaimana aplikasi pemberian Viterna pada ayam petelur(layer), apakah tidak berpengaruh negatif terhadap produksi telur karena jika terjadi kegemukkan produksi turun?
Jawab:
Viterna merupakan produk yang diformulasikan untuk memacu pembentukan protein tubuh, jadi lebih spesifik untuk ternak yang menghasilkan produksi daging, namun demikian juga dapat bermanfaat untuk ayam petelur, hanya apliasinya harus tepat. untuk ayam petelur yang sudah produksi, dosisnya hanya 1cc/liter air minum/3-5hari sekali. hal itu untuk menghindari terjadinya obesitas atau kegemukkan ayam yang dapat menurunkan produksi. untuk masa pembesaran hingga menjelang masa produksi dosis dan aplikasinya dapat disamakan dengan ayam pedaging.
4. Apa manfaat Viterna pada sapi potong?
Jawab:
Beberapa pengaruh positif pemberian Viterna dalam ransum sapi Potong adalah:
Peningkatan nafsu makan sapi hal ini disebabkan terjadinya peningkatan aktifitas enzim-enzim penrencanaannya,peningkatan pembentukan daging sehingga pertambahan badan perhari (ADG=average Daily Gain) menjadi meningkat terutama pada sapi dengan ransum yang kekurangan nutrisi berkualitas(misalnya hanya diberi jerami padi dan rumput liar). pengurangan pembentukan lemak tubuh baik lemak daging(marbeling) maupun lemak yang disimpan di jaringan dan dibawah kulit (gajih) dan daya tubuh meningkat karena kelengkapan nutrisi yang dikonsumsi.
5. Bagaimana manfaat VITERNA pada ternak ayam pedaging atau Broiler?
Jawab:
Manfaat yang diperoleh adalah mempercepat pertumbuhan ayam sehingga masa panen lebih cepat, menurunkan angka FCR sehingga menurunkan proposi biaya pakan, meningkatkan daya tahan tubuh ayam, peningkatan kualitas daging dalam hal penigkatan kadar protein, penurunan kadar lemak dan kolesterol serta rasa yang lebih enak, kotoran lebih kering dan bau berkurang sehingga menurunkan populasi lalat.
6. Bagaimana pengaruh VITERNA terhadap kualitas daging, parameter apa yang digunakan?
Jawab:
VITERNA dapat menigkatkan produktivitas ternak baik secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas ditandai dengan pertumbuhan ternak yang lebih cepat sehingga masa panen dapat dipersingkat. Secara kualitas diukur dari kadar protein dan kolesterol daging serta rasanya. Hasil analisa laboratorium dari percobaan di lapangan menunjukkan bahwa:
- Daging tanpa VITERNA :
kadar protein : 20,78 % dan kadar kolesterol 206,78 mg/100 gr
- Daging dengan VITERNA :
kadar protein : 22,37 % dan kadar kolesterol 193 mg/100gr
Sehingga dapat disimpulkan daging dengan VITERNA lebih baik dan sehat dari pada yang tidak menggunakan VITERNA disamping itu dengan kadar protein yang lebih tinggi maka secara fisik tekstur daging lebih padat dan rasanya lebih enak hampir menyerupai rasa daging ayam jawa atau kampung.
7. Apakah yang disebut dengan FCR dan Bagaimana pengaruh pemberian VITERNA FCR tersebut?
Jawab:
FCR adalah singkatan dari Feed Convertion Ratio merupakan satuan untuk menghitung efisiensi pakan pada budidaya pembersaran atau penggemukan.
Rumus menghitungnya adalah : FCR = Jumlah pakan : Bobot hidup total
Semakin kecil angka FCR maka semakin baik pakan yang diberikan. FCR juga dapat digunakan untuk memprediksi besarnya keuntungan atau kerugian karena biaya pakan mempunyai proposi terbesar dalam struktur pembiayaan budidaya, yaitu bisa mencapai 80%
Tanya Jawab DiBidang Pertanian
1.) Apakah Product Nasa Mampu memperbaiki lahan yag tercemara Limbah Pabrik,Minyak Bumi atau Formalin?
Jawab:
Product NASA memiliki unsur asam Humat dan fulfat untuk melarutkan pupuk kimia dalam tanah sehingga akan menjadi gembur kembali, membantu menstabilkan pH,mengaur pergerakan dan penyaluran unsur hara dalam tanah. product ini dapat dicoba dahulu jika memang belum mampu dan lahan yang terkontaminasi jumlahnya minimal ratusan hektar, kami telahmemiliki pupk khussu untuk itu walaupun masih dalam uji coba, tolong kirimkan sampel tanah yang tercemar min 100kg untuk analisa dan kita buat MOU dahulu.
2.Bagaimana kandungan Unsur Hara mikro dalam 1 Ton pupuk Kandang setara dengan 1Liter POC NASA? dan agaimana Perhitungan Ilmiahnya?
Jawab:
Hal tesebut dapat diibaratkan stu ton tebu yang akan diambil gulanya (saripati/exstrak tebu) masuk pabrik gula, maka setelah jadi gula mungkin hanya beberapa kg gula saja tidak sampai satu ton (yang lain ampas tebu). Dengan demikian saripati"(unsur hara) dalam satu ton pupuk kandang juga tidak sampai satu ton tetapi hanya beberapa gr saja. POC NASA di sini sudah dalam wujud sari pati/exstrak dari pupuk kandang/kompos.
Skema:
100%POP:-85%air
-15%Padat:-90% unsur C,H dan O
-10Makro+Mikro:-250Bagian
-1Bagian
ket:
100% berat pupuk Organik padat (misal 1 Ton/1.000.000gr) terdiri dari 85% air(terbuang) dan 15%bahan padat.15%bahan padat jika dipanaskan pada suhu-+ 600C terdiri dari 90% unsur Carbon(C),Hidrogen(H),dan Oksigen(O). dalam wujud gas(terbuang) dan 10% unsurmakro dan mikro. Dari 10% tersebu unsur makro terdiri dari 1 bagian dan unsur miro 250bagian.
Jadi daam 1 ton(1.000.000gr) pupuk kandang /kompos mengandung unsur mikro;
1/251 X 10/100 X 15/100 X 1.000.000gr= 59,7609gr=0,0598Kg.
Dalam NASA berdasar perhitungan dengan hasil uji lab setelah diubah kedalam berat(karena bentuk aslinya cair) terdapat 60grunsur mikro. jadi kandungan mikro 1Ton Pupuk Kandang setara Dengan 1liter NASA.
3.)Bagaiman keterkaitan POC NASA dan POP SUPER NASA dengan peningkatan ekonomi Petani?
Jawab:
DEngan peenggunaan POC NASA dan POP SUPER NASA maka diharapkan hasil panen akan meningkat secara kuantitas,kualitas sehingga pendapatan petani akan meningkat selain lingkungan juga dap berangsur-angsur diperbaiki dan hasil panen juga dapat bersaing di Pasaran pada Era Globalisasi ini.
4.)Bagaimana POC NASA dan POP SUPER NASA apat menghemat Penggunaan pupuk kimia?
Jawab:
-Secara Langsung: Melalui kandungan dalam POC NASA dan POP SUPERNASA.
-Secara Tidak Langsung: Melalui kemampuan POC NASA dan POP SUPER NASA dalam melarutkan deposit/residu kimia(unsur Makro) dalam tanah sehingga dapat dipergunakan kembali oleh tanaman. Kemampuan POP SUPERNASA dalam hal ini lebih tinggi dibandingkan POC NASA.
5.)Bagaimana aplikasi POC NASA dan POP SUPERNASA Untuk memperoleh hasil yang Optimal?
Jawab:
Jika Pop Super nasa harus digembor/dikocorkan ketanah atau bisa dicampurkan dengan pupuk kimia lalu ditebarkan.
jika untuk tanaman buah atau perkebunan: lubangi sedalam 15-30cm mengelilingi tanaman dengan mengikuti ujuk/pucuk daun terluar lalu ditarik garis lurus. karena akar serabut atau akar penyerap unsur hara pada tanaman tumbuhnya mengikuti puck daun. jadi lebih efektif dan tepat Guna.
Jika POC NASA Lebih baik disemprotkan dibawah daun dibawah jam 10.00Wib pagi hari.
Karena POC NASA sudah berbentuk Ion sehingga langsung bisa diserap tanaman dan melakukan fotosintesa tapi jika diatas jam 10.00WIB angin sudah kencang dan Matahari sudah terik ini akan membuat unsur dalam POC NASA cepat menguap, mulut tanaman atau stomata 70% ada dibawah daun dan 30% diatas daun.
6.)Mengapa tanaman membutuhkan POC NASA dan Pop Super NASA?
Jawab:
Tanah-tanah di Indonesia menunjukkan gejala semakin keras akibatnya penumpukan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah yang tidak hancur dan terikat selama puluhan tahun. Tanah yang keras menyebabkan pemberian pupuk tidak dapat optimal diserap oleh tanaman selain perkembangan akar tanaman terganggu. NASA akan melarutkan sisa pupuk kimia tersebut sehingga tanah menjadi gembur kembali selain sisa pupuk kimia tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman. Selain itu tanah-tanah kita kekurangan 10 unsur hara esseniil (mutlak atau wajib dibutuhkan tanaman) karena selama ini hanya 3 jenis unsur hara ensseniil saja yaitu urea (N), TSP / SP-36 (P) dan KCL (K) yang sering diberikan, sedangkan tanaman untuk tumbuh atau menyerap paling tidak 13 unsur hara ensseniil dan setelah panen tentu 13 unsur hara akan hilang dari lokasi penanaman bersama dengan hasil panen yang diangkut keluar areal penanaman. Kondisi ini di Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun sehingga mudah dimengerti jika tanah kita kekurangan terutama 10 jenis unsur hara ensseniil. Penggunaan NASA bersama dengan N, P, dan K secara berimbang akan mengatasi masalah tersebut.
7.)Apa kandungan unsur dalam POC NASA dan Pop Super Nasa?
Jawab:
Kandungan unsur dalam POC NASA dan Pop Super Nasa terdapat kurang lebih 90 unsur mengingat bahan bakunya mengandung 90 unsur tetapi yang dicantumkan hanya 13 jenis unsur hara makro dan mikro (merupakan unsur hara yang mutlak atau wajib dibutuhkan oleh semua tanaman yaitu unsur : N, P, K, Mg, Ca, S, CL, Fe, Mn, Cu, Zn, B, dan Mo), dilengkapi juga asam humat fulvat (perbaikan tanah), zat pengatur tumbuh (ZPT)Indole Acetic Acid (IAA)/Auksin, Giberilin dan Sitokinin serta asam-asam amino (Protein)dan lemak nabati.
Jawab:
Product NASA memiliki unsur asam Humat dan fulfat untuk melarutkan pupuk kimia dalam tanah sehingga akan menjadi gembur kembali, membantu menstabilkan pH,mengaur pergerakan dan penyaluran unsur hara dalam tanah. product ini dapat dicoba dahulu jika memang belum mampu dan lahan yang terkontaminasi jumlahnya minimal ratusan hektar, kami telahmemiliki pupk khussu untuk itu walaupun masih dalam uji coba, tolong kirimkan sampel tanah yang tercemar min 100kg untuk analisa dan kita buat MOU dahulu.
2.Bagaimana kandungan Unsur Hara mikro dalam 1 Ton pupuk Kandang setara dengan 1Liter POC NASA? dan agaimana Perhitungan Ilmiahnya?
Jawab:
Hal tesebut dapat diibaratkan stu ton tebu yang akan diambil gulanya (saripati/exstrak tebu) masuk pabrik gula, maka setelah jadi gula mungkin hanya beberapa kg gula saja tidak sampai satu ton (yang lain ampas tebu). Dengan demikian saripati"(unsur hara) dalam satu ton pupuk kandang juga tidak sampai satu ton tetapi hanya beberapa gr saja. POC NASA di sini sudah dalam wujud sari pati/exstrak dari pupuk kandang/kompos.
Skema:
100%POP:-85%air
-15%Padat:-90% unsur C,H dan O
-10Makro+Mikro:-250Bagian
-1Bagian
ket:
100% berat pupuk Organik padat (misal 1 Ton/1.000.000gr) terdiri dari 85% air(terbuang) dan 15%bahan padat.15%bahan padat jika dipanaskan pada suhu-+ 600C terdiri dari 90% unsur Carbon(C),Hidrogen(H),dan Oksigen(O). dalam wujud gas(terbuang) dan 10% unsurmakro dan mikro. Dari 10% tersebu unsur makro terdiri dari 1 bagian dan unsur miro 250bagian.
Jadi daam 1 ton(1.000.000gr) pupuk kandang /kompos mengandung unsur mikro;
1/251 X 10/100 X 15/100 X 1.000.000gr= 59,7609gr=0,0598Kg.
Dalam NASA berdasar perhitungan dengan hasil uji lab setelah diubah kedalam berat(karena bentuk aslinya cair) terdapat 60grunsur mikro. jadi kandungan mikro 1Ton Pupuk Kandang setara Dengan 1liter NASA.
3.)Bagaiman keterkaitan POC NASA dan POP SUPER NASA dengan peningkatan ekonomi Petani?
Jawab:
DEngan peenggunaan POC NASA dan POP SUPER NASA maka diharapkan hasil panen akan meningkat secara kuantitas,kualitas sehingga pendapatan petani akan meningkat selain lingkungan juga dap berangsur-angsur diperbaiki dan hasil panen juga dapat bersaing di Pasaran pada Era Globalisasi ini.
4.)Bagaimana POC NASA dan POP SUPER NASA apat menghemat Penggunaan pupuk kimia?
Jawab:
-Secara Langsung: Melalui kandungan dalam POC NASA dan POP SUPERNASA.
-Secara Tidak Langsung: Melalui kemampuan POC NASA dan POP SUPER NASA dalam melarutkan deposit/residu kimia(unsur Makro) dalam tanah sehingga dapat dipergunakan kembali oleh tanaman. Kemampuan POP SUPERNASA dalam hal ini lebih tinggi dibandingkan POC NASA.
5.)Bagaimana aplikasi POC NASA dan POP SUPERNASA Untuk memperoleh hasil yang Optimal?
Jawab:
Jika Pop Super nasa harus digembor/dikocorkan ketanah atau bisa dicampurkan dengan pupuk kimia lalu ditebarkan.
jika untuk tanaman buah atau perkebunan: lubangi sedalam 15-30cm mengelilingi tanaman dengan mengikuti ujuk/pucuk daun terluar lalu ditarik garis lurus. karena akar serabut atau akar penyerap unsur hara pada tanaman tumbuhnya mengikuti puck daun. jadi lebih efektif dan tepat Guna.
Jika POC NASA Lebih baik disemprotkan dibawah daun dibawah jam 10.00Wib pagi hari.
Karena POC NASA sudah berbentuk Ion sehingga langsung bisa diserap tanaman dan melakukan fotosintesa tapi jika diatas jam 10.00WIB angin sudah kencang dan Matahari sudah terik ini akan membuat unsur dalam POC NASA cepat menguap, mulut tanaman atau stomata 70% ada dibawah daun dan 30% diatas daun.
6.)Mengapa tanaman membutuhkan POC NASA dan Pop Super NASA?
Jawab:
Tanah-tanah di Indonesia menunjukkan gejala semakin keras akibatnya penumpukan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah yang tidak hancur dan terikat selama puluhan tahun. Tanah yang keras menyebabkan pemberian pupuk tidak dapat optimal diserap oleh tanaman selain perkembangan akar tanaman terganggu. NASA akan melarutkan sisa pupuk kimia tersebut sehingga tanah menjadi gembur kembali selain sisa pupuk kimia tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman. Selain itu tanah-tanah kita kekurangan 10 unsur hara esseniil (mutlak atau wajib dibutuhkan tanaman) karena selama ini hanya 3 jenis unsur hara ensseniil saja yaitu urea (N), TSP / SP-36 (P) dan KCL (K) yang sering diberikan, sedangkan tanaman untuk tumbuh atau menyerap paling tidak 13 unsur hara ensseniil dan setelah panen tentu 13 unsur hara akan hilang dari lokasi penanaman bersama dengan hasil panen yang diangkut keluar areal penanaman. Kondisi ini di Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun sehingga mudah dimengerti jika tanah kita kekurangan terutama 10 jenis unsur hara ensseniil. Penggunaan NASA bersama dengan N, P, dan K secara berimbang akan mengatasi masalah tersebut.
7.)Apa kandungan unsur dalam POC NASA dan Pop Super Nasa?
Jawab:
Kandungan unsur dalam POC NASA dan Pop Super Nasa terdapat kurang lebih 90 unsur mengingat bahan bakunya mengandung 90 unsur tetapi yang dicantumkan hanya 13 jenis unsur hara makro dan mikro (merupakan unsur hara yang mutlak atau wajib dibutuhkan oleh semua tanaman yaitu unsur : N, P, K, Mg, Ca, S, CL, Fe, Mn, Cu, Zn, B, dan Mo), dilengkapi juga asam humat fulvat (perbaikan tanah), zat pengatur tumbuh (ZPT)Indole Acetic Acid (IAA)/Auksin, Giberilin dan Sitokinin serta asam-asam amino (Protein)dan lemak nabati.
Langganan:
Postingan (Atom)